Tukang Jala Mengaku Sering Temukan Ikan Berkudis di Sekitar Pabrik Sagu Matanurung
Limbah pabrik sagu di Desa Matanurung, Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue, Aceh. Foto/Dok Gumpalannews.com

Gumpalannews.com, SIMEULUE- Minggu 19 Januari 2025, arah jarum jam sekitar pukul 17.40 wib, seorang kawan mengajak mengunjungi langsung pabrik sagu yang berlokasi di Desa Matanurung Kecamatan Simeulue Tengah, Kabupaten Simeulue, Aceh. 

Pabrik sagu ini kabarnya sudah beroperasi sejak lama. Namun, luput dari pemberitaan di media. 

Sesampai di lokasi pabrik ini sedang beroperasi. Ada sekitar 3 orang karyawannya yang sedang bekerja. "Siapa pemilik pabrik? Pak Daud,"jawab mereka. 

Lokasi pabrik pengolahan sagu di Desa Matanurung Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue, Aceh. Foto/Dok Gumpalannews.com

Merasa penasaran Gumpalannews.com mencoba mengambil gambar disekitar pantai yang diduga tercemari limbah pabrik sagu. 

Disana Gumpalannews.com bertemu Pria paruh baya yang mengaku hobi menjala ikan disekitar lokasi itu. "saya menjala hampir tiap hari disini,"katanya.

Limbah pabrik sagu disekitar bibir pantai Matanurung. Foto/Dok Gumpalannews.com

Kami pun ngobrol dengan tukang Jala tadi yang merupakan warga disekitar lokasi, sambil menikmati sunset matahari yang menjelang terbenam. Obrolan kami pun makin seru dengan berbagi cerita soal menjala ikan. 

Sesekali terucap dari warga tersebut, jika dia sering menemukan ikan yang tidak layak konsumsi disekitar pantai dari hasil jalanya. 

"Kemarin baru saja saya temukan ikannya berkudis seperti berkurap. Entah kenapa seperti itu. Batu ini aja, baru dikit berwarna karena aliran air dari sana itu tertutup sementara. Biasanya warna batu disini berwarna hitam,"katanya.

Seorang warga sedang menjala disekitar lokasi pabrik sagu Matanurung. Foto/Dok Gumpalannews.com

Biasanya kata dia, limbah pabrik tersebut mengalir ke laut. "Biasanya air dari sana mengalir ke laut. Baru satu bulan ini tertutup aliran airnya. Karena ombak bibir pantai tertutup," katanya. 

Gumpalannews.com mencoba mengkonfirmasi kepada pemilik pabrik melalui panggilan whatsapp. Daud, pemilik pabrik itu mengaku pabriknya telah memperoleh izin dari pemerintah daerah Simeulue. 

Daud, membantah penyebab ikan-ikan berkudis atau berkurab disebabkan limbah dari pabrik sagu miliknya yang menggalir ke laut. "Saya sudah ada izin. Kalau mau beritakan ya beritakan saja,"ucap Daud dari kejauhan. 


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...

Berita Terkini