Tembus UniRank, Universitas Pertamina Terus Berbenah
Dua Mahasiswi UPER, Khansa Dzahabiyya Wahyuddin dan Hilwa Silmi Azzahra, sesampainya di Jepang untuk melakukan penelitian di Toyohashi University of Technology, 2022. Foto Dok Uper For Gumpalannews.com.

Gumpalannews.com, JAKARTA - Studi oleh American Educational Research Association mengungkap,  peringkat akademis perguruan tinggi berpengaruh terhadap pilihan calon mahasiswa baru. Perguruan tinggi berperingkat baik, mendapat peningkatan jumlah pendaftar mahasiswa baru hingga sepuluh persen.

Universitas Pertamina (UPER) yang baru berusia enam tahun, misalnya. Perguruan tinggi swasta (PTS) besutan Pertamina itu, baru-baru ini ditempatkan UniRank dalam peringkat 89 perguruan tinggi terbaik Nasional. Di Jakarta, Universitas Pertamina menduduki peringkat 12 PTS terbaik versi UniRank.

"Dengan peringkat yang terus membaik, animo calon mahasiswa pada Universitas Pertamina terus menujukkan peningkatan. Meski kondisi ekonomi yang tengah menurun, pendaftaran mahasiswa baru meningkat hampir 15 persen pada 2022 dibandingkan 2020," ujar Rektor Universitas Pertamina, Prof. IGN Wiratmaja Puja dalam wawancara daring Sabtu (01/10).

Profesor Philip G. Albatch, pakar pendidikan tinggi internasional dari Boston College, Amerika Serikat, menyebut ranking sebagai bentuk akuntabilitas. Para orang tua siswa, tentunya ingin memilih perguruan tinggi terbaik bagi putra-putrinya. Ranking dianggap sebagai cara yang efektif untuk mempertimbangkan pilihan perguran tinggi.

UniRank sendiri mengukur pemeringkatan perguruan tinggi berdasarkan beberapa parameter. Aspek-aspek yang mendapat porsi penilaian dominan adalah kualitas pendidikan, kinerja riset akademik, serta fasilitas dan kenyamanan mahasiswa.

Daniel Van Vriezer Situmeang, mahasiswa UPER Program Studi Teknik Perminyakan, menyebut atmosfir pendidikan di Universitas Pertamina mendukung mahasiswa untuk berprestasi. "Dengan kurikulum yang disusun sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, kami lebih memahami tantangan di dunia nyata. Kedekatan dengan industri juga memberi kami pemahaman lebih mendalam," jelasnya. Daniel bersama tim Universitas Pertamina akan mewakili perguruan tinggi regional Asia Pasifik dalam kompetisi PetroBowl Society of Petroleum Engineers (SPE) pada Konferensi Internasional SPE di Houston, 3 Oktober esok.

Riset dan kerja sama dengan industri di Universitas Pertamina dilaksanakan diantaranya melalui pusat studi (Center of Excellence/CoE). Saat ini, terdapat sebelas CoE di bidang teknologi, bisnis, dan energi yang menjalin kerja sama dengan industri, pemerintah, dan institusi pendidikan lain.

Juferson Mangempis, Vice President Investor Relation PT Pertamina (Persero), mengapresiasi sinergi yang terbangun baik dengan CoE Universitas Pertamina. "Sebagai perusahaan energi yang juga beroperasi di mancanegara, Pertamina membutuhkan kajian mengenai geopolitik energi sebagai dasar pengambilan kebijakan. Universitas Pertamina melalui CoE Center for ASEAN Energy Research, memberikan solusi kajian yang komprehensif dan sesuai kebutuhan kami," kata Juferson.

Penelitian tak hanya digetolkan melalui CoE, namun juga oleh mahasiswa. "Selama berkuliah, kami memang didorong untuk aktif melakukan riset. Itu sebabnya, dengan bimbingan dosen ahli maupun dosen praktisi industri, kami mendapat kesempatan melakukan riset di Toyohashi University of Technology, di Toyohashi, Aishi, Jepang," ujar Khansa Dzahabiyya Wahyuddin. Bersama rekannya Hilwa Silmi Azzahra, Khansa akan meneliti tentang mikroplastik pada minuman dan air sungai di Jepang selama tiga bulan dengan beasiswa penuh dari Japan Student Services Organization.

Meskipun rangking perguruan tinggi dapat menjadi indikasi, para ahli pendidikan menyarankan agar masyarakat tidak berpedoman hanya pada ranking. Pierre Huguet dari H&C Education menyatakan pemilihan perguruan tinggi seyogyanya tak sekedar tentang merek. Calon mahasiswa harus memastikan bahwa pilihan perguruan tinggi mereka sesuai dengan kebutuhan pribadi, akademik dan ekstrakurikuler.

Di Universitas Pertamina, mahasiswa telah dibiasakan untuk berinovasi sejak dini. Selain melalui metode pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), mahasiswa juga seringkali dilibatkan dalam proyek penelitian gagasan para dosen. Disamping itu, dukungan untuk keterlibatan mahasiswa di berbagai ajang inovasi juga diberikan secara penuh. Melalui kegiatan magang, mahasiswa juga diberikan ruang berinovasi untuk memecahkan masalah riil yang terjadi di dunia usaha dan dunia industri.


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...

Berita Terkini