Survei PUTIN, Sosialisasi KPU Di Kota Palembang Hanya Diketahui oleh 1,20 persen Masyarakat
Gumpalannews.com, PALEMBANG - Sosialiasasi pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kota Palembang hanya berkontribusi 1,20 persen pengetahuan informasi pemilih atau masyarakat Kota Palembang seputar pemilihan umum 2024.
Temuan ini berdasarkan survei yang dilakukan Public Trust Institute (PUTIN) pada 10 -17 Januari 2024 dengan metode Multistage Random Sampling yang melibatkan 600 responden di 60 kelurahan di Kota Palembang. Adapun survei ini dilakukan dengan margin error 4 persen dan tingkat kepercayaan 95.
Direktur Eksektif Public Trust Institute (PUTIN) Dr Pahrudin, M.A menjelaskan hasil survei ini juga menggambarkan bahwa sekitar 95.70 persen pemilih Kota Palembang akan menggunakan hak pilihnya pada pemilu serentak 14 Februari 2024. Hanya 4.30 persen yang belum menyatakan sikap apalah mau ke TPS atau tidak 14 Februari mendatang.
"Hal ini menandakan ada antusiasme masyarakat Kota Palembang untuk menentukan nasib bangsa 5 tahun mendatang melalui pemilu serentak tersebut,"ungkap Pahrudin Senin (29/1/2024).
Dijelaskan dia, survei ini menggambarkan informasi pemilu sudah sangat diketahui masyarakat Kota Palembang. Pengetahuan masyarakat seputar pemilu di Kota pempek tertinggi didapat dari televisi sekitar 42,70 persen. Kemudian melalui spanduk atau baliho 26,20 persen, media sosial sebesar 18.30 persen. Sedangkan informasi pemilu dari sosialisasi KPU di Kota Palembang hanya diketahui sekitar 1,20 persen.
"Tingginya pengetahuan pemilu dari televisi bisa saja dipengaruhi oleh pemberitaan dan penayangan debat kandidat capres dan cawapres selama masa kampanye,"ungkapnya.
Sementara Koordinator Wilayah Sumsel Public Trust Institute Fatkurohman mengatakan gambaran ini juga menjadi catatan kritis seputar sosialisasi penyelenggaraan pemilu di Kota Palembang terutama tentang kecilnya pengetahuan masyarakat soal pemilu dari produk sosialisasi oleh KPU.
"Saya pikir ini bisa menjadi masukan yang sangat baik kedepan dengan temuan data ini, apalagi komisioner baru saja dilantik dan fresh untuk menyiapkan langkah strategis kedepan terutama dalam menghadapi pilkada 2024."terang dia.
Editor: Redaksi