Sebabkan Kemacetan, Kunjungan ke Nusa Penida - Ceningan Capai 8 Ribu Per HariĀ
Gumpalannews.com, DENPASAR- Setelah rampungnya pelabuhan Segitiga Emas yang menghubungkan pelabuhan Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan mempermudah dan semakin nyaman bagi masyarakat dan wisatawan dalam melakukan mobilisasi. Namun, dibalik ini juga menyisakan sedikit permasalahan di darat yaitu kemacetan akses menuju pelabuhan tempatnya pintu masuk di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, Bali.
Dalam menguraikan kemacetan yang terjadi sejak pelabuhan beroperasi, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov Bali beserta stakeholder terkait. Seperti diketahui penyebab utama kemacetan ini yaitu kurangnya lahan parkir dan overloadnya kunjungan ke nusa penida setiap harinya.
Kunjungan normal setiap harinya ke Nisa Penida dan Ceningan sebelum covid mencapai 2 ribu orang. Namun, kini mencapai 8 ribu orang setiap harinya kunjungan kesana sehingga menyebabkan kemacetan berkepanjangan di pintu masuk pelabuhan.
"Mobilitas penumpang yang hendak ke Nusa Penida perhari bisa mencapai 8 ribu perhari, per tahun 2,9 juta. Operasi tahun pertama hanya 2 jt. Overload sekitar 900 ribu pertahun. "Padat kendaraan dari 06.30 sampai 09.00 pagi. Mungkin pemulihan pasca covid sangat pesat, " kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta usai rapat bersama Komisi III DPRD Bali, Selasa (25/7).
Saksi menambahkan, terkait kemacetan tidak bisa diselesaikan. Hanya saja bisa digeser untuk mengurangi dampaknya dan hambatan sampingnya. Secara kapasitas di by pass terbatas dengan penambahan akses akhirnya agak terganggu.
Kata Samsi, penyebab kemacetan di by pass Sanur karena akses menuju pelabuhan yang disumbangkan oleh mobil parkir menunggu penumpang, disamping juga jalannya sempit.
Terkait solusi yang sudah dilakukan sebelumnya adalah rekayasa lalulintas. Hanya saja belum berdampak signifikan dalam menyelesaikan masalah. "Rekayasa sudah dilakukan seperti perpanjangan lampu hijau, penutupan putaran balik atau U-turn. banyak hal yang sudah dilakukan, tetapi kalau kapasitas dan aksesnya segitu ya repot," imbuhnya.
Kata dia, solusi jangka menengah, minimal tahun depan, akan dilakukan penyesuaian lalulintas, penambahan lahan parkir, mobil transit, dan menggunakan kendaraan angkut penumpang agar kendaraan yang masuk sedikit, namun penumpang yang masuk banyak. "Kita akan coba cari peluang kesana sperti zuttle buss," sambungnya.
Sementara Ketua Komisi III AA Ngurah Adhi Adhana mengatakan selama ini pemerintah sudah berupaya untuk mengatasi kemacetan tersebut. Namun, dari DPRD sendiri melihat dahulu progresnya. Dikatakan, secara tata ruang sudah disiapkan akses keluar atau masuk menuju pelabuhan.
Politisi PDIP ini menambahkan, solilusi jangka pendek yang bakal ditempuh yaitu alternatif seperti penegakan hukum bagiobil yang parkir di jalur jalan nasional tersebut yang hendak mencari atau menjemput penumpang. Ini bertujuan untuk mencegah penumpukan melalui berbagai jalur agar terjadwal dengan baik.
Selain itu, upaya lainnya juga bakal berkoordinasi dengan Bendesa setempat. Pasalnya peran Bendesa juga memilik tanggung jawab permasalahan di wilayahnya. Dari kordinasi ini nantinya akan ditemukan solusi penataan parkir dan dapat diberikan konsultasi dari dinas terkait, bisa juga diperbantukan didalamnya.
Kata Adhi Ardhana, persoalan ini adalah kepentingan masyarakat sekitar juga yang terganggu, paling tidak hal-hal terkait kepentingan masyarakat sekitar tidak terganggu.
"Kita berharap Dinas perhubungan, polantas bisa menegakkan hukum. Di samping juga akan disediakan kantong parkir, satu atau dua bulan Dana perubahan bisa membantu penyediaan parkir sementara," harapnya.
Editor: Im Dalisah