PLN Diduga Gunakan Mesin Bekas, Listrik di Simeulue Sering Padam

,
Kepala Unit Layanan Pelanggan Perusahaan Listrik Negara Cabang Sinabang, Syahrul, Ketua DPRK Simeulue, Irwan Seharmi, SE, M.Si yang didampingi Ihya Ullumuddin dan Rita Diana diruang pimpinan DPRK Simeulue. Senin, (27/03/2023) lalu. Foto/Dok Gumpalannews.com

Gumpalannews.com, SIMEULUE - Sejumlah mesin kelistrikan di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Simeulue, Provinsi Aceh, diduga menggunakan mesin bekas, yang di maintenance atau diperbaiki ulang oleh petugas teknisi PLN.

Hal itu terungkap usai Gumpalannews.com menghadiri pertemuan antara Kepala Unit Layanan Pelanggan Perusahaan Listrik Negara Cabang Sinabang, Syahrul, dengan Ketua DPRK Simeulue, Irwan Seharmi, SE, M.Si diruang pimpinan DPRK Simeulue. Senin, (27/03/2023) lalu. 

Dalam pertemuan itu, Syahrul mengungkapkan jika mesin yang dipakai adalah hasil maintenance dan bukan mesin baru. Menurut Syahrul, sesuai instruksi pemerintah pusat, pengadaan mesin baru sudah tidak diperbolehkan lagi. 

Sehingga PLN memanfaatkan mesin yang ada dengan melakukan maintenance. "Sesuai instruksi pemerintah pusat memang sudah tidak boleh lagi kita pengadaan mesin baru," jelas Syahrul. 

Menurutnya, mesin-mesin yang didatangkan ke Simeulue adalah mesin yang tidak dipakai di daerah lain. "Itu artinya mesin yang  sudah tidak dipakai. Sudah ada digrit, sudah DI, yang terkoneksi, dari pada mubasir  tidak dipergunakan. Bisa dipakai dikita," ungkap Syahrul.

Saat diberondong pertanyaan dari Gumpalannews.com, Syahrul, tetap menolak jika mesin yang dipakai PLN saat ini adalah mesin bekas. "Sebenarnya baru. Kalau pembelian mesin baru memang tidak ada, tapi dimaintenance," jawab Syahrul. 

Ironisnya, dia mengungkapkan, kebutuhan sparepart atau kebutuhan maintenance mesin ini, tidak serta merta tersedia di tempat. Jika sewaktu-waktu mesin rusak, kebutuhan maintenance atau alat untuk memperbaiki mesin, harus menunggu dari Induk PLN Wilayah Banda Aceh. 

"Semuanya dari PLN Induk Wilayah PLN Banda Aceh," katanya.

Syahrul juga membantah jika sering mati lampu untuk menghemat BBM yang kemudian dijual kepihak lain. 

"Tidak ada permainan jual beli BBM di PLN. Kami diawasi Surveyor Indonesia. Setiap waktu dicek oleh pengawas," Jelas Syahrul. 

Syahrul menambahkan, saat ini beban daya arus listrik yang harus dibutuhkan Simeulue setiap harinya mencapai 6,8 MW atau 6800 KW, sedangkan jumlah mesin yang ada secara keseluruhan 12 yang siap operasi. 

Ketua DPRK Simeulue, Irwan Suharmi, SE, M.Si, mendesak Unit Layanan Pelanggan PLN Sinabang agar segera memperbaiki layanan listrik kepada masyarakat, sehingga listrik tidak padam dan masyarakat bisa mennggunakan arus listrik dengan nyaman.

"Kepada Induk PLN Wilayah Banda Aceh agar memperhatikan pasokan kebutuhan mentainance di Kabupaten Simeulue. Karena Simeulue kabupaten kepulauan," ujar Irwan.

Dalam pertemuan itu, ketua DPRK Simeulue, didampingi sejumlah anggota DPRK lainnya, seperti Andung Ihya Ullumuddin, Rita Diana, dan M Khoni.

Editor: T Rahmat Hidayat