Pj Bupati Nagan Raya Hadiri Rapat Kooordinasi Bersama Presiden Jokowi
Di sela-sela acara Pj Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas, menyempatkan diri berfoto bersama Presiden Jokowi. Foto/Rahmat Gumpalannews.com

Gumpalannews.com, JAKARTA - Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas, AP, S.Sos, M.Si menghadiri acara temu kangen dan Rapat koordinasi nasional investasi tahun 2022 dengan Presiden RI Ir Joko Widodo di The Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Kegiatan yang berlangsung dengan dihadiri oleh kepala daerah se-Indonesia tersebut, diselenggarakan oleh Kementerian Investasi/BKPM atau Badan Koordinasi Penanaman Modal, dengan mengusung tema 'Hilirisasi dan kemitraan untuk investasi berkeadilan'.

Dalam paparannya di depan para peserta, Jokowi menyebutkan bahwa kondisi ekonomi global di tahun 2023 nantinya akan lebih sulit. Penyebabnya, karena pelemahan ekonomi global yang memicu penurunan harga komoditas unggulan Indonesia, sehingga pertumbuhan ekspor akan melambat.

"Tahun depan akan memasuki resesi global, investasi atau investor akan menjadi rebutan semua negara. Oleh sebab itu, saya berharap jangan ada lagi yang mempersulit baik di pusat, daerah, kabupaten/kota," kata Jokowi.

Berkaca pada negara lain, tambah jokowi, persaingan dalam memperebutkan investor sangatlah berat, karena pada dasarnya hampir semua negara di dunia membutuhkan investor. Karena itu, Indonesia harus mampu melihat kenapa negara-negara lain mampu mengajak investor-investor untuk berinvestasi.

"Level inflalasi yang masih tinggi di negara-negara maju akan berdampak kenaikan tingkat suku bunga di Indonesia, sehingga akan memperlambat investasi dan konsumsi domestic," kata Jokowi.

Selanjutnya, sampai Presiden RI, konsumsi pemerintah juga akan terbatasi oleh aturan deficit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi pemerintah akan terlambat.

"Oleh karena itu, salah satu opsi untuk mendorong pertumbuhan adalah menarik FDI sebanyak-banyaknya melalui program halirisasi yang saat ini tengah kita jalankan," ujar Jokowi.

Kemudian terkait hilirisasi, Indonesia jangan ada lagi yang mengekspor dalam bahan mentah. Menurutnya, harus ada kerjasama antara luar dan dalam, pusat ataupun daerah, tujuannya agar ada nilai tambah yang diperoleh

"Seperti nikel, bauksit, kita hrus mengolah dalam negeri baru kemudian diekspor. Usahakan jangan diekspor dalam bentuk bahan mentah. Cari investor, sehingga kita bisaa mengekspor dalam bentuk produk bukan bahan mentah," tutur Jokowi.

Sementara itu, Pj Bupati Nagan Raya Fitriany dalam kilas balik pernyataan Jokowi menyampaikan, terdapat US$ 30.9 miliar pipeline investasi dimiliki Indonesia yang sedang dalam tahap konstruksi dan atau menunggu persetujuan perizinan.

"Menurut Bapak Presiden, hal ini yang harus dimanfaatkan dengan mempercepat pemberian perizinan dan fasilitas agar realisasi tersebut bisa lebih cepat," tutur Fitriany.

Selanjutnya, dari sisi investasi pemerintah, percepatan proyek-proyek PSN terutama yang ada dalam kendali Kementerian PUPR juga penting, karena hak tersebut juga akan mendorong pertumbuhan secara regional dari lokasi PSN berada.


Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...

Berita Terkini