Pilkada Lubuklinggau : Suko Nyatakan Maju, Kemana Arah Pemilih Nan Suko
Gumpalannews.com, LUBUKLINGGAU - Sempat diisukan tidak maju dan tidak mendapatkan tiket pertai pengusung akhirnya Mantan Wakil Wali Kota Lubuklinggau dua periode H Sulaiman Kohar (Suko) menyatakan maju Pilkada Kota Lubuklinggau 2024 mendatang.
Dia berpasangan dengan Ketua DPD Gerindra Lubuklinggau Hendri Juniansyah. "Kita siap dengan pak Hendri Ketua DPD Gerindra siap maju untuk masyarakat Kota Lubuklinggau," ungkap Suko sapaanya pada wartawan, Jumat (13/7/2024).
Dia mengatakan pihaknya sudah mendapat dukungan dari Partai Gerindra Sumsel. Suko mengaku juga sudah bertemu dengan pimpinan Partai Gerindra Sumsel.
"Kalian sudah melihat video rekaman pertemuan itu, itulah komitmen saya untuk maju,"ungkap Wakil Walikota Lubuklinggau 2 periode ini.
Adapun alasannya pihaknya mau maju dan berpasangan dengan Hendri Juniansyah karena selama ini ia selalu beralasan tidak punya partai dan bukan anggota partai.
"Saya melihat ada kesungguhan partai Gerindra mengusung, karena nampaknya satu ide dengan pak Hendri gotong royong membangun Linggau,"teranya dia.
Jika terpilig pihaknya akan melanjutkan apa yang sudah dilakukannya selama dua periode bersama SN Prana Putra Sohe. "Kalian sudah lihat pembangunan di Kota ini, maka kedepan akan kita tingkatkan,"ujarnya.
Kemana Arah Pemilih Militan Nan Suko?
Munculnya tiga pasang yang sebelumnya banyak menduga bakal head to head. Setelah ada Rodi Wijaya - Imam Senen (Rois) dan Rachmat Hidayat - Rustam Efendi, kini muncul Sulaiman Kohar - Hendri Juniansyah (Suko HJ).
Jika tiga pasangan ini muncul maka kontestasi Pilkada Kota Lubuklinggau akan berlangsung menarik dan ketat mengingat bakal kandidat tersebut merupakan tokoh yang memiliki jejak rekam politik yang panjang.
Berdasarkan data yang dihimpun Gumpalannews, Sulaiman Kohar merupakan Wakil Walikota petahana 2013 - 2018 dan 2018 - 2023. Sosok duet maut kamajuan dalam memimpin Kota Lubuklinggau dua periode bersama SN Prana Putra Sohe.
Sedangkan Rodi Wijaya politisi Golkar dan wakil rakyat yang mumpuni hingga menjadi Ketua DPRD Kota Lubuklinggau dan merupakan bagian dari Partai yang selama ini mengusung Nan Suko.
Sementara, Rachmat Hidayat yang akrap dikenal dengan Yopi Karim ini politisi Nasdem yang juga berpengalaman dibidang politik.
Kajian Public Trust Institute (PUTIN) menggambarkan jika dilihat dari psikologi politik, munculnya Sulaiman Kohar yang sempat dikabarkan tidak mendapatkan tiket ini membuat elektoral pilkada Lubuklinggau makin menarik.
Pemilih militan Nan Suko dua periode yang lalu menantikan apakah Sulaiman Kohar bakal maju dan dapat tiket dukungan partai atau tidak. Ini yang membuat Sulaiman Kohar secara psikologi politik elektoral diuntungkan,"ungkap Bung FK dari PUTIN Sumsel.
Namun demikian, munculnya Rodi Wijaya Politisi Golkar sebagai kandidat membuat pemilih Nan Suko yang non Militan akan terbelah. Pada pilkada 2018 lalu Nan Suko mampu meraih 56,18 persen.
Kajian elektoral, jumlah ini sangat signifikan. Secara sosiologis diprediksi pemilih Nan Suko terutama pemilih militannya mayoritas lebih memilih Sulaiman Kohar untuk meneruskan kepemimpin SN Prana Putra Sohe.
Secara analisis, ada beberapa alasan mengapa pemilih militan Nan Suko 2013 dan 2018 lebih memilih Sulaiman Kohar. Pertama secara ketokohan, Sulaiman Kohar penompang utama elektoral SN Prana Putra Sohe selama dua kali pilkada.
Kemudian, keharmonisan duet ini membuat kepemimpinan dua periode SN Prana Putra Sohe - Sulaiman Kohar ( Nan Suko) telah membawa kemajuan pesat Kota Lubuklinggau. Dengan tidak adanya konflik politik keduanya maka pemilih militan Nan Suko tentu melihat peran strategis Sulaiman Kohar selama ini sehingga menjadi magnet pemilih pada Pilkada Lubuklinggau 2024.
Sementara, bergabungnya Rustam Efendi oposisi Nan Suko 2018 lalu sebagai calon Wakil Rachmat Hidayat justru menyulitkan pemilih militan Nan Suko mengarah ke pasangan tersebut.
Dengan gambaran ini kontestasi akan semakin menarik, persaingan perebutan pemilih non militan baik pemilih Nan Suko 2018 dan pemilih non militan oposisi 2018 bakal sengit mengingat pemilih ini bisa menentukan arah kemenangan.
Editor: T Rahmat Hidayat