Pemprov Sumatera Selatan Diminta Jemput Bola Pasien KIS Tidak Aktif
Gumpalannews.com, SUMATERA SELATAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) harusnya bisa jemput bola terhadap pengguna Kartu Indinesia Sehat (KIS) yang tidak aktif untuk bisa dilayani di rumah sakit.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Selatan Mgs H. Syaiful Padli, ST, MM menilai pelayanan BPJS semakin baik pada saat libur lebaran.
Hal ini terkait reaksi cepat tanggap saat mendapatkan laporan warga tidak mampu masuk di ruang IGD Rumah Sakit Siti Fatimah dengan menelepon pihak BPJS tentang kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak aktif.
Menurut politisi PKS ini pada saat menerima tamu silaturahmi di hari Idul Fitri/lebaran dirumahnya tetap menerima laporan dari warga.
"Saya tindak lanjuti langsung dan menelpon pihak BPJS untuk dapat melayani pasien yang bernama Vera Aulia Nuning, Jl Ki Kemas Rindo RT 32 RW 06, Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, Palembang lagi dirawat di Rumah Sakit Siti Fatimah dengan cara mengaktifkan kartu Indonesia Sehat (KIS)," kata Ketua Gema Keadilan Sumsel ini, Selasa malam (25/4/2023).
Dia menjelaskan saat ini KIS nya sudah aktif dan bisa dipakai. Ini merupakan kewajiban sebagai wakil rakyat untuk melayani rakyat disaat membutuhkan.
"Seharusnya pemerintah bisa jemput bola untuk warga yang tidak mampu agar diberikan kemudahan dalam membuat KIS," terang dia.
Syaiful mengatakan, sudah saatnya warga tidak mampu bisa mendapatkan haknya untuk perlindungan kesehatan yang tidak berlarut-larut dalam proses pengurusannya.
"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kerja BPJS disaat libur lebaran masih merespon dan cepat tanggap, menanggapi apa yang di sampaikan," ungkap Eks Pemenang Wirausaha Mandiri ini.
Sementara itu, keluarga pasien juga mengucapkan terima kasih kepada Syaiful Padli yang dinikai telah cepat tanggap dan menolong keluarga mereka yang saat ini lagi terbaring di Rumah Sakit Siti Fatimah.
"Dan apa yang dilakukan oleh wakil rakyat ini bisa dilakukan kepada warga lain yang belum tersentuh," pungkas keluarga pasien Vera tersebut. (*)
Editor: T Rahmat Hidayat