Pemkab Jalin Kerjasama dengan USK, Guru di Aceh Barat Daya Bisa Kuliah S2
Gumpalannews.com, ACEH BARAT DAYA - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Darmansah, S.Pd, MM melepas secara simbolis 24 ASN di lingkungannya untuk mengikuti program studi lanjutan S2 di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Pelepasan dilangsungkan seusai ramah tamah dan coffee morning di pendopo Bupati setempat, Desa Geulumpang Payong Kecamatan Blangpidie, Sabtu (28/1/2023).
Kepada awak media, Darmansah menyebutkan program pascasarjana untuk kalangan ASN dan guru di Abdya ini merupakan yang perdana.
"Program ini tercetus karena banyaknya animo para ASN di wilayah itu untuk melanjutkan studi ke jenjang S2," kata Darmansyah.
Menyikapi permintaan tersebut, Darmansah mengungkap Pemkab Abdya langsung melakukan rekonsiliasi kerjasama pada salah satu Universitas terkemuka di Aceh, yakni USK.
Kerjasama itu disepakati dengan dilakukannya penandatanganan MoU antara Pemkab Abdya bersama Direktur Program Pascasarjana USK Prof. Dr. Hizir, pada Kamis 15 Desember 2022 lalu. Kesepakatan nota MoU tersebut turut disaksikan Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan beserta para dosen lainnya.
Mantan Kepala Majelis Adat Aceh (MAA) yang mengawali karirnya di bidang pendidikan itu menginginkan selama dirinya menjabat, sumber daya ASN di Abdya terutama profesi guru meningkat lebih baik.
Untuk merealisasikan asa tersebut, selain menjembatani kerjasama dengan pihak Universitas, Pemkab Abdya juga memberikan dukungan bagi para mahasiswa berupa fasilitas tempat tinggal (mess) dan transport pemberangkatan.
Darmansah mewacanakan bila kondisi keuangan daerah mencukupi, Pemkab Abdya ingin memberikan bantuan biaya kepada para mahasiswa, meskipun nominalnya itu terbatas.
"Mudah-mudahan bila keuangan daerah memungkinkan, kita bantu meringankan biaya kuliah mereka. Walaupun itu tidak penuh," katanya.
Darmansah menjelaskan teknis perkuliahan S2 tersebut akan banyak dilakukan secara daring. Sementara pembelajaran tatap muka akan dilakukan selama seminggu dalam setiap semester.
Pertimbangan itu diatensi oleh Pemkab Abdya kepada pihak kampus, karena mengingat para mahasiswa S2 adalah ASN dan guru aktif.
"Kita minta ijin kepada kampus agar perkuliahan mereka bisa secara Daring, sehingga tidak menganggu tugas pokok mereka. Kita juga atur jumlahnya, untuk gelombang pertama ini 24 orang dan sisanya menyusul pada semester kedua. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi kekosongan ASN/Guru di daerah," terangnya.
Darmansah menyadari para mahasiswa S2 ini harus berpacu dengan waktu dan berjuang keras. Selain dituntut melaksanakan kewajiban tugas pokok, mereka juga harus belajar ekstra memenuhi nilai kurikulum Magister.
"Mudah-mudahan mereka semua bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Diharapkan dalam dua tahun ke depan sedikitnya 50 orang ASN dan Guru di Abdya sudah menjadi Magister Pendidikan. Mereka bisa menerapkan ilmunya, memberikan yang terbaik untuk generasi Abdya yang akan datang," tandasnya. (*)
Editor: Redaksi