Nagan Raya Peroleh Penghargaan Bergengsi Tingkat Nasional. Kenapa Pariwisata Simeulue Tidak? Ada Apa?
Tiga remaja di Simeulue berswa foto di Pelabuhan Sibigo, Kecamatan Simeulue Barat. Simeulue, Aceh. Foto Istimewah

Gumpalannews.com, SIMEULUE- Kabupaten Nagan Raya baru saja meraih dua penghargaan bergengsi tingkat nasional dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) AWARD ke-8 di Jakarta.

Dua andalan Pariwisata Nagan Raya itu adalah "Rateb Meuseukat" dan Batu Giok Nagan Raya. Untuk “Rateb Meuseukat” masuk dalam katagori atraksi budaya. Sementara untuk batu giok dikatagorikan sebagai Cendramata.

Lalu bagaimana dengan Simeulue?

Ketua Kamar Dagang dan Industri Simeulue, Ir. Iskandar, mengatakan harusnya Simeulue layak mendapatkan penghargaan bergengsi ditingkat Nasional seperti Anugerah Pesona Indonesia (API). 

Karena potensi Pariwisata Simeulue bertaraf Internasional, dan budayanya dikenal di dunia. Seperti nandong dan nanga-nanga, yang memiliki pesan moral mencegah bencana.

Ketua Kadin Simeulue, Ir. Iskandar saat menerima Pataka Kadin sebagai simbol untuk memimpin Kadin Simeulue. foto dok Kadin Simeulue

Namun, kata Ketua Kadin Simeulue itu, meski nandong dan nanga-nanga sudah mendunia. Dua atraksi budaya Simeulue itu belum mampu dibawa ke ajang bergengsi tingkat nasioanal. "Ada apa?" Ucapnya. 

Kepala Dinas Pariwisata Simeulue, Asmanudin  mengatakan, saat ini sedang mengupayakan untuk pembenahan lokasi destinasi wisata.  Seperti  situs sejarah, atraksi budaya maupun yang lainnya.

“Selanjutnya layak untuk dipromosikan, baru ikut API,” kata Asmanudin kepada Gumpalannews.com.

Untuk mengikuti Anugerah Pesona Indonesia, kata Asmanudin, perlu kolaborasi dan dukungan stakeholder terkait.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Ir. Iskandar, mengatakan selama ini Pemerintah Daerah Simeulue kurang sungguh-sungguh meningkatkan  potensi pariwisata simeulue ke Tingkat Nasional.

Ketua Kadin Simeulue Ir. Iskandar bersama Menko Polhukam Prof. Dr. Mahfud MD saat menghadiri Munas KAHMI di Medan 5 Tahun lalu. foto dok Iskandar for Gumpalannews.com

“Dari tahun ke tahun anggaran yang diplotkan ke Pariwisata sangat kecil. Bagaimana ada kesadaran Pariwisata. Bagaimana? Pariwisata kita berkembang untuk mendapatkan Award Tingkat Nasional,” Katanya. Minggu, (07/05/2023). 

Selama ini kata dia, pemerintah daerah dan DPRK Simeulue tidak ada  upaya untuk bermitra dengan pengusaha, khususnya untuk pengembangan Pariwisata. Padahal menurutnya, arahan presiden Jokowi sudah sangat jelas. 

Bahwa Pemerintah Daerah harus bermitra dengan pengusaha. “Kita sebagai pengusaha Siap berkelaborasi dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Pengembangan Pariwisata sejajar dengan pengembangan ekonomi creative,” terangnya.

Disinggung dua lokasi pariwisata yang dibangun pemda Simeulue saat ini terbengkalai. Menurut pria yang akrab disapa Bang Is itu sejak awal dua lokasi itu salah perencanaan dari awal.  

“Karena dua spot yang dibangun itu tidak banyak peminat. Salah dari awal. Harusnya kan yang dibangun itu Pulau Pinang, Batu Alafan, Pantai Along, Teluk Sinabang, Pasir Tinggi, Pulau Leukon atau Pulau Harapan, Pulau Selaut, Teluk Sibigo dan Pulau Spongbob," ucapnya.

 Dulu, jelas Bang IS, ada tikar Simeulue dan Tikar Rotan yang bisa buat oleh-oleh. Tapi sekarang dua produk itu dipakai  hanya untuk kebutuhan pameran saja.

“Padahal itu potensi.  Sebagai ketua kadin simeulue saya harus jujur bicara. Bahwa pemda kita lemah dan kurang berinovasi terkait Pariwisata,” katanya.

Terlebih kata Ketua Kadin Simeulue, pihaknya mendengar informasi bahwa atraksi Nandong Simeulue tidak masuk dalam perlombaan event Pekan Kebudayaan Aceh pada agustus mendatang.

"Ini kami dengar informasi. nandong saja tidak masuk diperlombakan pada ajang PKA. Jadi bagaimana kita bisa berkembang?, ada apa dengan Simeulue" terang Ketua Kadin Simeulue, Ir. Iskandar.


Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...

Berita Terkini