Miris, Kabid BPBK Abdya Sebut Wartawan Tidak Punya Otak
Gumpalannews.com, ACEH - Salah seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, diduga sebut wartawan tidak punya otak.
Hal tersebut dilontarkan oknum ASN dengan jabatan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBK Abdya berinisial MS terhadap seorang wartawan media online bernama Ilyas yang bertugas di kabupaten berjuluk 'Bumoe Breuh Sigupai'.
Kepada awak media, Jum'at (3/3/2023) malam, wartawan media anteroaceh.com, Ilyas menerangkan bahwa, perkara tersebut bermula ketika dirinya mengunggah status di akun WhatsApp milik pribadinya dengan menggunakan bahasa Aceh.
"Saya tulis di status WA begini, Kabid Logistik leh mantoeng lam ija selimbot, data banjir talake hana diperemen (Kabid Logistik entah masih dalam kain selimut, data banjir diminta tidak digubris)," sampai Ilyas.
Kemudian, kata wartawan anteroaceh.com, status tersebut langsung mendapat komentar dari MS dengan kata-kata kasar, yang menyebutkan wartawan tidak punya otak saat bicara.
Bahkan pada komentar itu juga, MS menyatakan bahwa ia tidak pernah takut kepada wartawan. Padahal, tambah Ilyas, selama ini dirinya dan oknum ASN di BPBK Abdya tersebut tidak pernah berselisih paham.
"Bapak Maimun Sabri itu balasnya dengan bahasa Aceh, jika diartikan ke bahasa Indonesia lebih kurang berbunyi 'Hai kalau mau data pergi lapangan, jangan tunggu di rumah saja, kamu pikir saya budak kamu, bicara harus ada otak sedikit, kamu pikir saya seperti pegawai lain takut kepada wartawan'. Beliau komennya begitu," sebutnya.
Ilyas pun mempertanyakan maksud dan tujuan komentar tersebut, tapi oknum ASN berinisial MS itu menarik semua pesan yang telah dikirimkan kepadanya. Namun, pesan yang sudah dihapus itu telah terlebih dulu di screenshot atau tangkap layar oleh Ilyas, tujuannya agar menjadi bukti terkait hal itu.
Setelahnya, Ilyas mengaku sempat mengirimkan kembali pesan kepda MS, namun balasan yang dikirimnya itu hanya centang satu, atau diketahui bahwa pesan tersebut tidak terkirim.
"Mungkin karena beliau sudah memblokir kontak saya. Kemudian saya juga berusaha menghubunginya melalui nomor telepon seluler, namun hasilnya juga nihil, Kabid di BPBK Abdya ini tidak mengangkat telepon saya," ujar Ilyas. (*)
Editor: Redaksi