GUMPALANNEWS.COM I Banda Aceh - Acara Panggung Gembira 629 Tahun 2024 yang digelar Pesantren Modern Babun Najah pada Sabtu malam, 12 Oktober 2024 berlangsung meriah. Gelegar suara sound system dan liukan lampu sorot berkekuatan ribuan watt yang menerangi peserta di panggung utama semakin menambah suasana kian spektakuler.
Kesemarakan acara ini semakin terasa dengan hadirnya ribuan masyarakat dan orangtua santri yang memenuhi lapangan utama, menyaksikan beragam atraksi yang dipersembahkan oleh para santriwan dan santriwati.
Salah seorang panitia yang ditemui Gumpalannews.com, Ustad Razi, Sabtu, 12 Oktober 2024, menjelaskan bahwa kegiatan Panggung Gembira 629 Tahun 2024 merupakan acara yang telah menjadi bagian dari kalender tahunan dan rutin dilaksanakan setiap tahun oleh para santri.
"Filosofi angka '629' sendiri berarti bahwa acara ini diikuti oleh seluruh santri dari kelas 1-6, dan yang menjadi panitia adalah angkatan 29. Kegiatan ini sendiri berlangsung selama dua hari, tanggal 11-12 Oktober 2024," terang Ust. Razi.
Ust. Razi melanjutkan, selain ajang hiburan, panggung gembira ini juga menjadi wadah bagi para santri di lingkungan pesantren modern Babun Najah mengekplorasi bakat seni mereka.
"Disamping hiburan, pada event ini para santri bisa mengasah bakat seninya, dan melatih mentalitas diri dengan tampil di depan khalayak ramai," tuturnya.
Salah seorang santri, Zyiean, mengaku sangat senang dengan perhelatan Panggung Gembira. Menurut santri yang masih duduk di kelas 1 ini, acara tersebut memberinya kesempatan untuk menampilkan kreativitas dan bakat yang dimilikinya.
"Ini juga menjadi ajang bagi saya untuk menguji kepercayaan diri tampil dihadapan orang banyak," ucap Zyiean.
Penampilan para santri Babun Najah di atas panggung sungguh atraktif. Misalnya Tari Ratoh Jaroe. Keteraturan dan keselarasan gerak tangan para penari menciptakan kombinasi gerakan tarian yang begitu enak ditonton.
Selain Ratoh Jaroe, tampil pula sejumlah kesenian yang mewakili entitas kebudayaan Aceh yang lain, seperti Ranup lampuan, Rapai Geleng, Saman Gayo, dan Didong. Tak ketinggalan, penampilan drama musikalisasi puisi, drama komedi, dan sejumlah atraksi lainnya membuat kreativitas yang ditampilkan anak-anak Pesantren Modern Babun Najah semakin kaya dan beragam.
Komentar