Melihat Olahan Jaruk Kampung Bali Desa Wisata Air Talas Binaan Pertamina EP Field Limau

,
Kegiatan kunjungan Jurnalis Migas di Desa Wisata Desa Air Talas Muara Enim, Sumatera Selatan (Foto : Fatkur/Gumpalannews.com)

Gumpalannews.com, MUARA ENIM - Ramah dan menyenangkan, itulah kesan pertama ketika mengunjungi Desa Air Talas, Rambang Dangku, Muara Enim, Sumatera Selatan. Desa ini secara kultur memiliki pesona khas Bali. Karena mayoritas merupakan pendatang dari Desa Less Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.

Untuk mengunjungi Desa Air Talas diperkirakan memakan waktu sekitar 1,5 jam melalui jalur tol Palembang - Prabumulih. Kemudian dilanjutkan melalui jalan lintas Sumatera Selatan arah Kota Muara Enim sekitar 30 menit dari Kota Prabumulih sebelah kiri maka kita sudah memasuki Desa tersebut. Memasuki desa, kita disugukan oleh pemandangan perkebunan kelapa sawit dan karet.

"Desa Air Talas ini merupakan desa transmigrasi Program Inti Rakyat (PIR) era Presiden Soeharto pada tahun 1986. Ada sekitar 30 KK perkelompok yang ikut trans bidang perkebunan inti kelapa sawit ini,"ungkap Tokoh Desa Air Talas Ketut Yarsadana saat diwawancari Gumpalannews di acara Field Field Trip FJM Sumsel bersama SKK Migas Sumbagsel yang diadakan pada Selasa (21/5/2024).

Memasuki Desa Air Talas, kita juga disugukan dengan gerbang Desa khas kultur Bali dan sesampai di pendopoan desa langsung disuguhi oleh tarian khas Bali dan diberikan ikat kepala khas Bali yang disebut masyarakat setempat dengan Udeng. 

"Selamat datang para Jurnalis Migas Sumsel,"ujar Kepala Desa Desa Air Talas Gede Arsana menyambut kedatangan rombongan Field Trip FJM Sumsel - SKK Migas.

Masyarakat setempat hidup sangat harmonis dengan mayoritas beragama hindu sekitar 200 KK sedangkan sisanya beragama Islam atau sekitar 30an KK.

Ada sekitar 30 persen masyarakat desa kini mengandalkan penghasilan dari buah jaruk selain Sawit ataupun karet. "Keahlian menanam buah jeruk merupakan warisan kultur dari daerah asal Buleleng Bali yang dikenal dengan jeruk Balinya,"ungkap Ketut Yarsadana.

Menurutnya, mengembangkan jeruk di desa ini tidak mudah bahkan banyak kendala. Mulai terkena hama yang membuat masyarakat desa mengalami kerugian. Kemudian panen Jeruk tidak kontinu karena lahan disini hanya bisa panen jaruk pada musim penghujan.

"Akibatnya terkendala pada pemasaran Jeruk Siam ini. Para tengkulak umumnya meminta pasokan yang kontinu,"ungkap Tokoh Masyarakat Bali generasi pertama Desa Air Talas ini.

Permasalahan tersebut mulai mendapat jalan keluar atau solusi setelah desa ini mendapatkan sentuhan berbagai program pemberdayaan dari Pertamian EP Field Limau terutama Pertamina Hulu Rokan Zona 4.

"Berkat pembinaannya, kini Desa Air Talas ini telah menjelma menjadi desa wisata khas Kampung Bali dengan berbagai program seperti petik buah, oleh-oleh sirup jeruk, pie jeruk dan olahan jeruk lainnya,"ungkap Dia.

Camat Rambang Dangku Fredy Febriansyah, S TP, M. SI dihadapan para anggota FJM Sumsel juga mengatakan Desa Desa Air Talas ini merupakan salah satu desa kebanggaan Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim. 

"Ini menjadi salah satu destinasi wisata di Sumsel. Jika di Malang terkenal dengan buah Apel, Air Talas ini terkenal dengan buah Jeruk, kita berharap kapada rekan - rekan jurnalis bisa menyebarluaskan unggulan ini,"ungkap Fredy. 

Senada, Senior Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Bonus S Yogasana menggambarkan Desa Air Talas ini merupakan desa binaan dalam rangka pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Ada beberapa program yang dikembangkan seperti Bude Arta Maju (Ibu-Ibu Desa Air Talas Mengelola Jeruk), Program Anggrek Dewata dan Bu Jusi (Jeruk Siam).

Ini adalah salah satu lokasi program CSR dari PEP Field Limau yang bergerak bidang budidaya Jeruk Siam dan pengolahan jeruk menjadi berbagai produk seperti sirup, Pie Jeruk dan lain sebagainya.

Selain itu juga ada inovasi program pengendalian hama CVPD yang menyerang tanaman jeruk para petani dengan menggunakan fungisida trichoderma dengan memanfaatkan bahan baku ramah lingkungan didesa ini. 

"Berkat program pemberdayaan PEP Field Lamau ini akhir tahun lalu Desa Air Talas meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan predikat emas atau Proper Emas,”ujar dia dalam sambutannya.

Menanggapi keberhasilan tersebut, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel Safe’i Syafri mengatakan salah satu tujuan dari Program Field Trip FJM Sumsel bagaimana mengenalkan desa ini ditengah-tengah masyarakat.

"Ini agenda tahunan kegiatan yang cukup penting dalam rangka membangun pemahaman yang lebih baik soal kerja-kerja industri hulu migas. Terutama dalam mengenalkan program pemberdayaan yang telah dilakukan,"katanya.

Syafei menambahkan kolaborasi yang baik dengan seluruh stakeholder termasuk dengan sahabat jurnalis sangatlah krusial, untuk memastikannya informasi yang disampaikan kepada publik adalah yang benar-benar akurat.

"Selain di Desa Air Talas ini, tahun lalu kita juga mengunjungi Danau Suji, Muara Enim,"ungkap Syafe'i.

Sementara, Ketua FJM Sumsel H. Oktaf Riyadi, SH mengucapkan terima kasih kepada SKK Migas Sumbagsel yang telah konsisten mendukung kegiatan-kegiatan jurnalistik FJM Sumsel. 

"Kemudian, Pertamina Hulu Rokan Zona 4, PEP Field Limau dan unsur Pemerintah setempat yang telah menyambut hangat kegiatan Field Trip rekan-rekan FJM Sumsel. Kita akan terus bahu membahu bagaimana menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan industri minyak yang ada di Bumi Sumatera Selatan ini,”ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut, di Aula Desa Air Talas.

Menurutnya prestasi Desa Air Talas yang menjadi salah satu wilayah kerja SKK Migas Sumbagsel sangat diapresiasi. Karena selain menjadi proses produksi minyak, juga memberikan dampak positif dari kegiatan sosial. 

"Terbukti dengan binaan perkebunan jeruk setempat, pengolahan limbah jeruk, program Anggrek Dewata dan kegiatan sosial lain,"kata Eks Ketua PWI Sumsel dua periode ini.

Setelah prosesi sambutan, para rombongan FJM Sumsel diajak memetik buah jeruk siam di salah satu kebun milik petani. Disini kita bisa melihat langsung bagaimana pengembangan jeruk siam di Desa Air Talas ini.

Editor: Redaksi