LP2ED Jadi Penyelenggara Pelatihan Siskeudes, Operator Gampong di Abdya Keberatan
Surat penawaran yang ditandatangani oleh Direktur LP2ED, Heppy, tertanggal 2 November 2022. Foto Tangkap Layar dok Gumpalannews.com

Gumpalannews.com, ACEH BARAT DAYA - Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Desa (LP2ED) kembali mengajukan penawaran sebagai  penyelenggara Pelatihan Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) yang ditujukan ke Keuchik se kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Surat penawaran yang ditandatangani oleh Direktur LP2ED, Heppy, tertanggal 2 November 2022 tersebut didapatkan oleh awak media dari salah satu aparatur gampong yang ditunjuk oleh Keuchik untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Dalam surat penawaran tersebut, LP2ED menawarkan kontribusi Rp6 juta pergampong, dengan peserta 1 orang pergampong (di Abdya terdapat 152 gampong). Kontribusi tersebut sudah termasuk transportasi Banda Aceh - Blangpidie (PP), 400 ribu. Akomodasi hotel 3 malam (1 kamar 2 orang), training kit, baju kaos berkerah, uang saku 600 ribu dan laporan kegiatan.

"Mayoritas operator gampong Abdya keberatan dengan kebijakan lembaga mengenai pelatihan Siskeudes di Banda Aceh," ujarnya melalui aplikasi Whatshapp, Jumat, (4/11/022).

Keberatan yang disampaikan oleh aparatur gampong yang enggan namanya dipublis tersebut hanya karena persoalan uang saku yang sangat terbatas.

"Mengingat pelatihannya di Banda Aceh 3 hari, uang saku hanya 600 ribu, kita keluarga harus kita tinggalkan," keluhnya.

Lain halnya dengan koordinator LSM KOMPAK (Koalisi Masyarakat Pejuang Keadilan), Saharuddin. Ia malah mempertanyakan ada apa antara LP2ED dengan DPMP4 (Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan) Abdya.

"Kita melihat, setiap ada pelatihan yang menggunakan Dana Desa penunjukan lembaga pelaksananya sangat tertutup, padahal masih banyak lembaga lain yang lebih murah dan berkompeten. Ada apa LP2ED dengan DPMP4 Abdya?" tanyanya.

Koordinator LSM KOMPAK tersebut juga berharap agar DPRK Abdya segera memanggil kepala Dinas DPMP4 Abdya untuk mempertanyakan peran dan hubungan LP2ED dalam pengelolaan pelatihan yang bersumber dari Dana Desa.

Dugaan Saharuddin tersebut sangat beralasan, karena ada beberapa pelatihan dan studi banding keuchik maupun aparatur gampong yang sumber anggarannya dari Dana Desa yang penyelenggaraannya didominasi oleh LP2ED. Sebut saja kegiatan Sosialisasi Pencegahan Narkoba serta penyuluhan hukum dan perlindungan masyarakat awal tahun 2022 lalu dengan anggaran 5 juta pergampong.

"LP2ED ini terkesan menjadi pelanggan Dana Desa untuk melakukan pelatihan, apa lagi kegiatan Sosialisasi Pencegahan Narkoba serta penyuluhan hukum dan perlindungan masyarakat, hampir tiap tahun lembaga ini yang buat. Lain lagi pelatihan-pelatihan ke luar daerah lainnya, seperti ke Padang (Sumatera Barat) dan ke Takengon tahun lalu," terang salah satu Pendamping Lokal Desa (PLD) yang juga tidak mau namanya ditulis.

Secara terpisah, awak media mencoba mengkonfirmasi pernyataan Koordinator LSM KOMPAK, Saharuddin, kepada Pj Bupati Abdya, Darmansah, terkait dugaan adanya indikasi oknum DPMP4 Abdya yang diduga 'bermain' dengan LP2ED dalam pelaksanaan kegiatan Dana Desa. Saat dikonfirmasi Darmansah mengatakan pihaknya akan memantau kegiatan tersebut.

"Kita pantau," ujar Pj Bupati Abdya dengan singkat dan tegas.

Laporan : Teuku Rahmat


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...

Berita Terkini