Lawan "Kudeta terselubung", Seluruh pengurus DPC Gelora Lhokseumawe Gelar mosi tidak percaya menolak penunjukan ketua baru
Gumpalannews.com, LHOKSEUMAWE- Sejak beberapa hari beredarnya kabar pergantian Ketua DPD Partai Gelora yang baru secara sepihak melalui media massa, justru menuai penolakan keras diseluruh pengurus kecamatan yg ada di kota lhokseumawe, hal ini didasari oleh diterbitkannya SK kepengurusan oleh DPW Gelora Aceh yang dtanda tangani oleh Ketua DPW Fuady, ST ter tanggal 2 November 2023.
Sebelumnya para pengurus Gelora Lhokseumawe masih meyakini bahwa SK itu hanya bersifat isu jahat yang di hembuskan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk melemahkan kesolidan kader yang sedang berjibaku di lapangan dalam mempersiapkan kemenangan pemilu 2024.
apalagi memang Ketua DPD Khalid Ashim belum menerimanya.
Namun setelah beberapa hari kemudian menjelang sore ditanggal 4 November 2023 barulah SK itu diterima melalui chat WA oleh perwakilan DPW Gelora Aceh tanpa penjelasan apapun.
Sontak saja pengurus DPD dan DPC merasa terkejut dengan perubahan struktur di masa krusial seperti ini. mereka mempertanyakan mengapa ini dilakukan secara tiba tiba dan tanpa konsolidasi dengan tim daerah maupun cabang.
Fenomena ini menjadi latar belakang bagi seluruh anggota DPD dan DPC Gelora Lhokseumawe berasumsi bahwa telah terjadi sebuah gerakan manuver politik mengedepankan arogansi dan lobi tingkat wilayah yang dilakukan oleh sekelompok oknum internal partai untuk kepentingan pribadi.
Alasan klise yang disampaikan ke publik berupa penyegaran dan penyehatan organisasi semata hanyalah gimmick politik, alasan ini justru bertolak belakang dengan situasi dan kondisi terhadap pengurus saat ini yang 100 persen menolak menerima penunjukan pemimpin baru.
"Sesuatu yang aneh ketika jabatan ketua daerah dan strukturnya malah di rombak di saat kepengurusan berjalan on the track, pengurus solid dan kita akan memulai masa kampanye." Jelas Khalid Ashim dalam siaran persnya yang diperoleh Gumpalannews.com. Kamis, (09/11/2023).
Ketua DPC Muara Dua Muttaqien yang didampingi oleh perwakilan masing masing DPC yang lain menjelaskan bahwa sikap ini sangat tidak sesuai dengan semangat dan visi misi Partai gelora sendiri, apalagi kebijakan ini diambil disaat Daftar Caleg Tetap (DCT ) partai Gelora sudah diinformasikan ke masyarakat.
"Perubahan struktur DPD Gelora Lhokseumawe secara dadakan dan senyap ini sangat aneh, terburu-buru dan prematur serta terasa sekali aroma keberpihakan utk kepentingan segelintir orang. Ini persis kudeta terselubung di saat kami sedang fokus di dapil masing-masing" tegas Muttaqien.
"Saat kita semua sedang fokus, bekerja dan mulai membentuk tim tim kecil pemenangan sampai ke level gampong gampong utk menargetkan kursi dan meyakinkan masyarakat bahwa kita bisa menjalankan apa yg nantinya dipercayakan oleh rakyat, kita malah di sajikan drama kudeta yang menghabiskan waktu dan menurunkan semangat juang di akar rumput."
Atas dasar itulah seluruh pengurus DPC di 4 kecamatan mengambil langkah Penolakan dan menyatakan Sikap mosi tidak percaya atas ditunjuknya saudara Dicky Saputra sebagai ketua DPD utk masa sisa periode tahun 2024 yang menggantikan Ketua DPD lama kami yaitu Khalid Ashim sekaligus siap mengambil tindakan tegas bila mosi ini tidak di respon oleh DPW
Oleh karenanya kami masih sangat berharap agar DPW Gelora Aceh mau mendengar aspirasi arus bawah ini dan segera mengambil langkah preventif serta jalan tengah agar kondisi semua kader masih tetap solid dan semangat pengurus DPD, DPC dan Caleg partai Gelora juga semakin kuat, sehingga terus bisa membersamai partai ini hingga masa kepengurusan berakhir nantinya.
Editor: Redaksi