Gumpalannews.com, PALEMBANG - Lembaga riset Sosial Politik Public Trust Institute (PUTIN) menilai pilkada Palembang tidak ada perubahan peta elektoral secara drastis jelang pemungutan suara 27 November 2024 mendatang.
"Hal ini terjadi karena 97 persenan pemilih sudah ada bayangan pilihan pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Palembang yang bakal dipilih. Hanya sekitar 2,9 persen yang belum menentukan pilihan,"ungkap Direktur Eksekutif PUTIN Riset Dr Pahrudin kepada Gumpalannews.com, Sabtu (23/11/2024).
Dia menjelaskan selain pilihannya sudah mengerucut, tingkat kemantapan pemilih terhadap pilihannya juga sangat tinggi.
"Hampir 70 persen pemilih sudah mantap pada pilihannnya, artinya hanya sekitar 30 persen yang belum mantap,"ungkap Dosen Universitas Noerdin Hamzah (UNH) Jambi ini.
Dengan melihat tingkat kemantapan ini, dijelaskan Alumni UIN Sunan Kalijogo Yogyakarta bahwa dinamika 30 persen yang belum mantap pilihannya tentu tetap akan menjadi perhatian semua Paslon.
"Sehingga kemungkinan perubahan elektoral secara signifikan jelang pemungutan suara sulit terjadi apalagi jika semua Paslon tetap bergerak dalam koridor yang sama untuk menjangkau pemilih,"ujar Dia.
Diketahui berdasarkan hasil survei Public Trust Institute pada 1-8 November 2024 di kota Palembang dengan melibat 600 responden di 60 kelurahan serta menggunakan multi stage random sampling dengan tingkat margin error 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, Paslon Ratu Dewa - Prima Salam unggul sekitar 52 persenan, disusul Palson Fitri-Nandri diangka 31an persen serta Yudha - Bahar 12 persenan.
"Dengan melihat komposisi tersebut, perubahan elektoral tidak akan mengalami perubahan signifikan jika semua Paslon bergerak dengan koridor yang sama,"ungkap Direktur Eksekutif PUTIN Riset ini.
Komentar