Jakarta Barometer Berharap Wacana Jakarta Menjadi Kota Global Mendapat Tempat Semua Pihak
Gumpalannews.com, JAKARTA- Pemimpin Jakarta Barometer Jim Lomen Sihombing Berharap Wacana Jakarta Menjadi Kota Global Mendapat Tempat bagi warga Jakarta.
Hal itu disampaikan Jim Lomen, usai munculnya sebuah tulisan yang dimuat di salahsatu Koran Nasional, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono, mencetuskan wacana Jakarta menjadi kota Global, setelah Ibu Kota Negara secara utuh pindah ke Ibu Kota Negara yang baru.
"Jakarta Barometer, memandang kira nya wacana Kota Jakarta menjadi kota Global, adalah sebuah gagasan ide yang perlu mendapat tempat dikalangan seluruh lapisan masyarakat Kota Jakarta," Kata Ketua Jakarta Barometer Jim Lomen Sihombing dalam keterangan tertulisnya yang diperoleh Gumpalannews.com. Kamis, (22/06/2023).
Menurut Jim Lomen Sihombing, diskusi ilmiah tentang posisi Kota Jakarta pasca tidak mejadi Ibu Kota Negara, kiranya dapat berjalan utuh dalam menemukan sebuah bentuk yang ideal, terhadap Kota Jakarta yang berhasil menjadi Ibu Kota Negara yang baik, dan tetap menjadi Kota Besar yang tidak kehilangan posisinya, dalam menjaga harmonisasi diaspora masyarakat Indonesia.
"Kemudian tetap menjadi kekuatan penunjang ekonomi negara, karena Kota Jakarta terkenal dengan karakter nya sebagai Kota Jasa, Kota Jakarta tetap akan menjadi barometer pembangunan bersama kota – kota pendampingnya," Harapnya.
Jakarta Barometer, kata Jim, memandang posisi Kota Jakarta, terhadap Ibu Kota negara tetangga, sekiranya tetap penting dalam peranannya.
Kota Jakarta lanjut dia, tetap harus fokus menjadi Kota berdaya saing Global. Dalam menjalin hubungan dengan Ibu Kota negara lain.
"Fokus memecahkan masalah yang selalu muncul, menjawab tantangan menjadi Kota Global. Bukan sekedar tanggung Jawab pemerintah Kota Jakarta saja, tetapi juga menjadi tanggung Jawab seluruh lapisan Masyarakat Kota Jakarta," Ucapnya.
Oleh Karena itu Jim mengatakan, Jakarta Barometer, mengajak seluruh lapisan masyarakat Kota Jakarta, untuk bersama- sama secara simultan, mempersiapkan diri menjadikan Kota Jakarta, tetap menjadi Kota impian bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Yang tidak kehilangan kebesarannya dalam sejarah menjadi Ibu Kota Negara," Katanya.
Jim menambahkan, pesta hari jadi Kota Jakarta yg ke 496, adalah sebuah wujud syukur bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta, baik tingkat Nasional maupun tingkat Lokal masyarakat Jakarta.
"Dalam Usia yg ke 496, terbukti Kota Jakarta mampu menjadi Ibukota yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat, diaspora antar etnis dapat tumbuh berdampingan satu sama lain, pembangunan dan tata kelola kota Jakarta silih berganti, mencari bentuk yang tepat dalam mengatasi berbagai masalah," Ucap Lim
Pemimpin Ibu Kota Jakarta, kata Jim, dari masa kemasa terus berupaya sedikit demi sedikit, mencari solusi mengatasi masalah yang kerap terjadi.
"Seperti Kemacetan, banjir Musiman dan yang saat ini menjadi perhatian Khusus adalah Polusi udara yg sangat mengkhawtirkan," Katanya.
Lim mengatakan, dalam perjalanannya, sebuah kebijakan Pemerintah Pusat memindahkan Ibu Kota Negara, telah mendapat persetujuan semua pihak. Maka, Ibu Kota Negara akan pindah ke Propinsi Kalimantan Timur.
Kebijakan pemindahan Ibu Kota tersebut, menjadikan sejarah Jakarta sebagai Ibukota Negara selesai sudah, tugas menjadi symbol Negara akan segera tergantikan.
"Kemudian perubahan status Ibu Kota ini masih dalam diskusi semua pihak, apa yang akan terjadi buat Jakarta setelah Jakarta tidak menjadi Ibu Kota? Bagaimana sistem pemerintahannya?," Tanya Jim.
Editor: Redaksi