Breaking News

Imbas Efisiensi Anggaran, Jalan Lintas Huamual SBB Terancam Tak di Perbaiki 
Satu unit mobil minibus saat melintasi Jalan Lintas Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku. Foto/Edwin Gumpalannews.com

Gumpalannews.com, AMBON- Rencana pemotongan anggaran infrastruktur oleh pemerintah pusat demi program ketahanan pangan nasional menuai kritik. 

Dari pemotongan anggaran berdampak pada infrastruktur jalan, di seluruh wilayah di Indonesia salah satunya Jalan Lintas Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, selama ini menjadi akses vital bagi masyarakat, kini tertunda diperbaiki lantaran asensi anggaran yang di pangkas oleh Pemerintah Pusat (Pempus).

 Jalan Lintas Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, merupakan akses vital bagi masyarakat yang cukup memperihatinkan. Foto/Edwin Gumpalannews.com

Direktur Rumah Inspirasi dan Literasi, Muhammad Fahrul Kaisuku, kepada wartawan Kamis, (13/02/2025), menilai keputusan tersebut konfersial lantaran sejumlah proyek yang seharusnya harus di kerjakan malah tertunda dengan biyaya pemeliharaan lantaran terjadi pemotongan anggaran yang begitu besar.

Menurutnya, infrastruktur jalan yang layak, juga berdampak pada pentingnya mengakses berbagai distribusi hasil seperti pertanian dan perikanan.

"Dikatakannya ketahanan pangan bukan hanya soal produksi dan subsidi, tetapi juga memastikan hasil pangan bisa diakses oleh masyarakat luas. Jalan yang rusak juga menghambat seluru transportasi tertunda lantaran distribusi hasil peteni dan nelayan juga tertunda, ujar Kaisuku.

Pihaknya menyebutkan, sebelumnya, Bupati Seram Bagian Barat, Dr. Achmad Jais Ely, mengumumkan bahwa miliaran rupiah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2025 , telah dialokasikan untuk perbaikan jalan di wilayah tersebut. Namun, kebijakan Pemerintah Pusat (Pempus) yang mengalihkan anggaran infrastruktur juga terhambat lantaran terjadi pemotongan anggaran yang signifikan.

Huamual dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala, serta hasil laut yang melimpah. Namun, kondisi jalan yang rusak selama bertahun-tahun, membuat para petani dan nelayan kesulitan mendistribusikan hasil mereka ke pasar yang lebih besar.

Kaisuku, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan seharusnya berjalan beriringan. 

"Jika pemerintah benar-benar ingin membangun ketahanan pangan yang kuat, maka infrastruktur seperti Jalan Lintas Huamual harus menjadi atensi dan bagian dari solusi, bukan malah dipinggirkan," tegasnya.

Ia juga berharap Penjabat (Pj) Bupati Seram Bagian Barat, dapat kembali mengupayakan realisasi perbaikan jalan tersebut di akhir masa jabatannya.

"Pj Bupati SBB harus bisa menjahit ulang harapan masyarakat dengan terus berusaha agar berbagai infrastruktur jalan dapat di laksanakan seperti perbaikan Jalan Lintas Huamual. Hal demikian bukan hanya soal perbaikan saja akan tapi soal kesejahteraan seluruh warga Huamual," tambahnya.

Masyarakat Huamual berharap kata Kaisuku, pemerintah pusat mempertimbangkan ulang kebijakan pemotongan anggaran ini. 

"Mereka meminta agar janji perbaikan jalan tidak hanya menjadi wacana, melainkan benar-benar direalisasikan demi kelancaran distribusi pangan dan peningkatan kesejahteraan warga,"katanya.


Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...

Berita Terkini