Gumpalannews.com, NAGAN RAYA - Kawanan gajah liar kembali membuat warga Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh resah dan panik. Pasalnya, hewan bertubuh besar itu diketahui mulai memasuki permukiman penduduku.
Aktivitas hewan dilindungi sejak sepekan terakhir di wilayah tersebut membuat warga khawatir. Mereka terpaksa berpatroli setiap malam agar kawanan gajah tidak semakin luas merusak perkebunan.
“Kami selaku warga desa sudah frustrasi, kami lelah masalah ini sudah berpuluh-puluh tahun tapi belum ada solusi, Bagaimana saya membangun desa kalau hama yang dilindungi ini tidak ada pihak terkait yang benar-benar serius menanganinya,” kata Kepala Desa Tuwi Meuleusong, Afandi, Rabu (4/1/2023).
Dia menjelaskan, kawanan gajah liar masuk ke permukiman warga pada malam hari. Hewan bertubuh besar itu juga mengobrak abrik tanaman padi, kelapa, pohon meuria (rumbia), pohon pisang, pepaya dan tanaman lainnya yang menyebabkan masyarakat merugi.
“Kalau ketahuan ada gajah masuk paling kami patroli mengusir dengan mercon, tapi itu tidak efektif karena nanti datang lagi. Kami bingung harus bagaimana satu sisi tanaman kami habis, satu sisi gajah hewan yang dilindungi,” keluhnya.
Dirinya berharap, masalah ini mendapat penanganan serius dari pihak terkait, karena sudah sangat meresahkan dan terlalu berlarut, salah satu caranya membangun Conservation Response Unit (CRU) diwilayah tersebut.
“Kalau pemerintah mau membuat CRU kita dari desa siap menyediakan lahannya,” pungkas Kepala Desa Tuwi Meuleusong, Afandi.
Sebelumnya, kawanan gajah liar ini juga pernah memasuki permukiman warga, dampaknya sejumlah area perkebunan warga porak poranda.
Adapun desa-desa yang dimasuki kawan hewan bernama ilmiah Elephantidae itu berkeliaran tidak jauh dari permukiman yaitu Desa Kubu Baroh, Desa Kila, Desa Tuwi Meulesong, dan Desa Kandeh, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya. (*)
Komentar