Gumpalannews.com, SIMEULUE- Anggota DPRK Simeulue dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Johan Jallah, mempertanyakan proyek Peningkatan Jalan Suak Buluh Anao yang saat ini sedang dikerjakan.
Johan Jallah meminta agar proyek tersebut dipasangkan papan pamflet, sehingga masyarakat dapat mengetahui siapa pelaksananya.
Sampai saat ini kata dia, pihaknya tidak tahu siapa pelaksananya dan berapa anggarannya. Serta dari mana sumber anggaran kegiatan jalan tersebut.
"Kalau pelaksana proyek soere otomatis ado willa sama sekali. Etaya pelaksana ne, orone anggaran ne. Otaen sumber anggaran ne. Etaya pelaksana lapangan, ado ta ketahui. Papan pamflet mawi ado nga raba.
(Kalau pelaksana proyek ini otomatis kami sama sekali tidak tahu. Siapa pelaksananya, berapa anggarannya, dari sumbernya. Kita tidak tahu. Papan pamflet saja tidak terpasang),"kata Johan Jallah kepada Gumpalannews.com. Sabtu, (14/12/2024).
Koordinator Transparansi Indonesia, Nasruddin, yang turut dikonfirmasi Gumpalannews.com, menyesalkan tidak adanya papan pamflet pada proyek tersebut. Menurutnya, papan pamflet itu adalah hak masyarakat untuk mengetahui informasi proyek tersebut.
"Seharusnya itu kan gak boleh. Kalau ada papan pamflet masyarakat jadi tau, nilai anggarannya berapa, siapa pelaksananya, siapa pengawasannya. Kita menyesalkan karena itu hak masyarakat,"kata Nasrudin.
Kepala Dinas PUPR Simeulue, Zulfata saat dikonfirmasi Gumpalannews.com. menjelaskan bahwa jalan tersebut anggarannya bersumber dari anggaran Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit. Namun, Zulfata lupa nilainya.
"Coba hubungi kelana. Saya lupa, coba tanya kelana kalau nilainya. Itu ada pengaspalan, namanya Rekonstruksi Jalan Suak Buluh Anao. Ada buat box, yang diujung sana ada peningkatan aspal 300 meter. Untuk papan pamflet ada. Mungkin diujung sana,"jelas Kepala Dinas PUPR Simeulue.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga PUPR Simeulue, Kelana Saputra, yang turut dikonfirmasi menjelaskan bahwa anggaran jalan tersebut senilai Rp. 4,9 Miliar.
Komentar