Ditunjuk Sebagai Pj Bupati Aceh Barat, Ini Profil Drs. Mahdi Effedi

,
Drs. Mahdi Effendi dipastikan akan menjabat sebagai Pj Bupati Aceh Barat. Foto/Dok Mahdi Efendi For Gumpalannews.com

Gumpalannews.com, Banda Aceh - Nama Drs. Mahdi Effendi dipastikan akan menggantikan masa kepemimpinan Ramli, MS yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Aceh pada tanggal 10 Oktober 2022.

Kepastian tersebut diperoleh melalui informasi yang disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M Jafar SH, terkait penetapan nama pejabat yang ditunjuk Kemendagri.

"Benar, Pj Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi, Nagan Raya Fitriany Fahas, Gayo Lues Rasyidin Porang dan Pj Bupati Aceh Tenggara Syakir,” kata M Jafar, seperti yang dinukil dari Serambinews.com, Sabtu, 8 Oktober 2022.

Teranyar, gumpalannews.com memperoleh keterangan langsung dari Drs. Mahdi Effendi tentang penunjukan dirinya sebagai Pj Bupati Aceh Barat. Ia mengaku telah dihubungi pihak Kemendagri terkait penunjukan dirinya.

"Soal SK, itu kewenangan Kemendagri dan Kantor Gubernur," terang Drs. Mahdi, Sabtu, 8 Oktober 2022 kepada gumpalannews.com.

Sejumlah media lokal pun telah menginformasikan jadwal pelantikan sejumlah Pj Pimpinan Daerah pada Selasa, 11 Oktober 2022, Fitriany Farhas sebagai Pj Bupati Nagan Raya, Mahdi Efendi sebagai Pj Bupati Aceh Barat, Syakir sebagai Pj Bupati Aceh Tenggara, dan Rasyidin Porang sebagai Pj Bupati Gayo Lues.

“Mereka dilantik Selasa (11/10) pukul 10.00 WIB, di Anjong Mon Mata,” tutur Asisten I Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M Jafar, Minggu (9/10), seperti dikutip dari media AJJN.

Lalu, siapa Drs. Mahdi Effendi?
Pria kelahiran Aceh Besar, 20 November 1969  ini mengenyam pendidikan dasarnya di SDN Mon Mata, Kec. Lhoong dan lulus tahun 1982. Setelahnya, dia pun menyelesaikan sekolah menengah pertamanya (SMP Lhoong) di daerah yang sama pada tahun 1985, dan melanjutkan bangku pendidikan menengah atas di SMA Lhoknga.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas pada tahun 1988, Drs. Mahdi Effendi memutuskan untuk masuk ke Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, APDN (sekarang IPDN) Banda Aceh dengan strata D3. Karena memiliki kecerdasan diatas rata-rata, Mahdi remaja diterima dengan mudah di perguruan favorit tersebut.

Tahun 1991 Drs. Mahdi menyelesaikan pendidikan diploma nya, dan melanjutkan pendidikan S1 nya di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta dan lulus tahun 1998.

Awal karir dirinya sebagai abdi negara dimulai dengan menjabat Sekretaris Kecamatan Lhoong. 2 tahun setelahnya, tepatnya tahun 2001, Drs. Mahdi dipromosikan menjadi Camat Kecamatan Lhoong, dan 7 tahun setelahnya kembali dipercayakan menjadi Camat Leupung selama 5 tahun.

Selama menjadi Camat, kepiawaiannya dalam memimpin rakyat benar-benar teruji. Bagaimana tidak? Dalam rentang 1999-2008, merupakan fase-fase sulit dimana Aceh, Aceh Besar khususnya, mengalami dua situasi yang sangat sulit. Pertama, konflik. Kedua, bencana maha dahsyat, tsunami.

Masyarakat Aceh mafhum, periode 1999-2003 adalah masa-masa dimana eskalasi konflik mencapai puncaknya, dan dapat dikatakan Kecamatan Lhoong dan Leupung, Aceh Besar, merupakan salah satu wilayah basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melakukan perlawanan terhadap Jakarta.

Sebagai representatif pemerintahan pusat yang ada di wilayah, sudah barang tentu tugas seorang Camat menjadi kian berat. Tekanan dari kedua belah pihak kerap kali mewarnai kepemimpinannya.

Namun, itulah Drs. Mahdi Effendi. Memiliki karakter tenang, bijak mengambil keputusan, dan ditunjang dengan kelihaiannya dalam membangun komunikasi antar pihak membuat pria 3 orang anak ini mampu melewati masa sulit itu dengan mudah.

Begitu pula saat tsunami, dia berhasil mengorganisir distribusi bantuan sehingga penanganan bencana saat itu tak menemui kendala berarti.

Pada tahun 2013, 'Camat Mahdi', demikian masyarakat Aceh Besar memanggilnya, dipercayakan menjadi Kadis Perhubungan, Komunikasi, Informasi, dan Telematika Kabupaten Aceh Besar. Disini, dia memimpin hingga nyaris 4 tahun lamanya.

Memiliki pengalaman dan 'jam terbang' yang tinggi di dunia birokrasi membuat Gubernur Zaini Abdullah kepincut. Dia 'ditarik' oleh Gubernur Zaini Abdullah menjadi Kepala Badan Kesbangpol Aceh dan dilantik pada 10 Maret 2017.

Hingga saat ini, Drs. Mahdi Effendi masih menjabat sebagai Kaban KesbangPol Aceh. Dalam sejarah kepemimpinan yang ada di Kesbangpol Aceh, ia memegang rekor terlama dengan usia jabatan 5 tahun 7 bulan.

Seiring berakhirnya masa kepemimpinan Bupati atau Walikota di Aceh, nama Drs. Mahdi Effendi sempat beberapa kali disebut-sebut memimpin pada suatu daerah. Sebut saja misalnya untuk Kabupaten Aceh Besar, Sabang, atau Abdya.

Namun, untuk Kabupaten Aceh Barat, sepertinya 'semesta sedang berkehendak'. Melalui penunjukan Kemendagri, Drs. Mahdi Effendi hampir dipastikan akan mengisi jabatan Pj Bupati Aceh Barat seiring selesainya masa tugas Ramli, MS sebagai bupati.

Selamat bertugas Bapak Drs. Mahdi Effendi.

Laporan : Im Dalisah