Diduga Konsumsi Jajanan Cokelat, Tiga Bocah Di Abdya Dilarikan Ke Rumah Sakit
Diduga akibat mengonsumsi jajanan coklat, tiga orang bocah atau anak-anak di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) karena keracunan, Sabtu (10/12/2022). Foto: Rahmat/Gumpalannews.com

Gumpalannews.com, ACEH BARAT DAYA - Diduga akibat mengonsumsi jajanan coklat, tiga orang bocah atau anak-anak di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) karena keracunan, Sabtu (10/12/2022).

Kejadian itu bermula ketika bocah berinisial KO (7) membeli jajanan coklat yang dilapisi dengan pewarna, serta dikemas dengan sedotan dan hiasan mainan peluit di salah satu warung kios di Desa Geulanggang Gajah, Kuala Batee pada Jum'at malam (9/12/2022) kemarin. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh, setelah membeli jajanan tersebut, kemudian setiba di rumahnya yang tidak jauh dari warung kios tersebut, bocah KO memberikan jajanan itu untuk adik-adiknya WZ (5) dan SA (3).

Namun, selang beberapa saat atau sekitar satu jam setelah memakan jajanan itu, ketiga bocah tersebut mengeluhkan sakit perut, mual, muntah bahkan diantaranya sempat tidak sadarkan diri.

Mengetahui anaknya keracunan, Martin (33) orang tua korban langsung membawa anaknya ke Puskesmas Kuala Batee untuk mendapatkan pertolongan medis. Setelahnya, ketiga korban ini dirujuk ke RSUTP Abdya guna untuk penanganan medis lebih maksimal.

"Ketiga korban keracunan diduga akibat mengonsumsi jajanan tersebut saat ini masih di RSUTP Abdya guna menjalani perawatan insentif," ujar Kasatreskrim Polres Abdya, Iptu Rifki Muslim, SH.

Rifki juga mengingatkan, supaya masyarakat agar lebih berhati-hati membeli jajanan terhadap anak-anak. Sebab, kata dia, masih banyak makanan tanpa adanya produk jelas beredar di kalangan masyarakat yang dijual di kios-kios.

"Maka dari itu, kita mengingatkan kepada masyarakat supaya jajanan yang dibeli oleh anak-anak kita perlu adanya pengawasan dari orang tua, karena anak-anak tentu tidak tahu jenis jajanan yang dibeli oleh mereka berbahaya atau tidak," pesannya.

Sementara itu, orang tua korban, Martin meminta, agar pihak berwajib dapat memantau peredaran dan pendistribusian produk makanan atau jajanan. Sehingga, masyarakat lain tidak menajdi korban seperti yang dialami oleh anak-anaknya. 


Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...

Berita Terkini