Demo Mahasiswa Pertanian di DPRA, Ini Tuntutannya
Gumpalannews.com, Banda Aceh - Ratusan mahasiswa Pertanian dari sejumlah kampus di Banda Aceh dan Aceh Besar, USK, Unaya, Universitas Serambi Mekkah, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Kamis, 6 Oktober 2022.
Salah seorang mahasiswa, Arshad, saat diwawancarai menyebutkan demo ini merupakan aksi lanjutan setelah pada aksi sebelumnya pada Kamis, 29 September 2022, pihaknya gagal menjumpai anggota dewan.
"Aksi ini masih dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional ke 62 dan Tolak Kenaikan BBM," ujar Arshad kepada Gumpalannews.com.
Sebelum menuju DPRA, massa berkumpul di Bundaran Simpang Lima. Usai berorasi dan melakukan konsolidasi, ratusan pendemo itu bertolak ke halaman kantor DPRA.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mendesak DPRA untuk segera menyelesaikan permasalahan pertanian di Aceh.
Berdasarkan amatan di lapangan, para pengunjukrasa diterima oleh dua orang anggota dewan, Irfannusir dan Bardan Sahidi. Dalam kesempatan itu, mahasiswa turut menyerahkan petisi kepada kedua legislator itu.
Berikut 8 poin tuntutan yang tertera dalam petisi yang diserahkan mahasiswa:
1. Turunkan harga BBM dan menjamin ketersediaan BBM bersubsidi.
2. Mendesak Pemerintah Aceh untuk menjaga stabilitas harga produk pertanian.
3. Mendesak Pemerintah Aceh menyelesaikan konflik Agraria serta menjamin terwujudnya reforma Agraria di Aceh.
4. Mendesak Pemerintah Aceh menyelesaikan permasalahan irigasi pertanian.
5. Menjamin ketersediaan pupuk subsidi dan mengoptimalkan sistem pendistribusian secara merata serta tepat sasaran.
6. Mendesak Pemerintah Aceh wujudkan sarana dan prasarana produksi pertanian yang memadai, mulai dari pra panen hingga pasca panen.
7. Mendesak Pemerintah Aceh untuk mengoptimalkan sistem pemberian modal usaha bagi petani.
8. Mendesak Pemerintah Aceh untuk melibatkan Aliansi Mahasiswa Pertanian Banda Aceh — Aceh Besar dalam pembahasan seluruh butir tuntutan rakyat diatas.
"Apabila dalam kurun waktu 3x24 jam butir-butir dari tuntutan rakyat ini tidak dilanjuti, maka kami akan kembali turun ke jalan dan menambah massa yang lebih masif," tutup petisi tersebut.
Laporan : Im Dalisah
Editor : Im Dalisah