Gumpalannews.com, SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan dan kebakaran di Kabupaten Serang.
Karena berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, kondisi kekeringan dan kebakaran saat ini semakin meluas.
“Alhamdulillah, BPBD sudah selesai mengasessmen (data bencana kekeringan dan kebakaran,red) ke lapangan, dan berdasarkan data tersebut kita bisa menetapkan tanggap darurat,” kata Tatu, saat ditemui di Pendopo Bupati Serang, Selasa (12/9/2023).
Kata Tatu, tadinya pihaknya tidak ingin langsung menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan dan kebakaran. Namun karena terkendala pergeseran anggaran, sehingga ditetapkan status tanggap darurat bencana tersebut.
“Kalau sudah menetapkan status tanggap darurat, kita langsung bisa turunkan dana tak terduga. Tadi saya sudah rapat dengan Kabag Hukum, BPBD dan BPKAD, mudah – mudahan bisa cepat (mencairkan anggaran data tak terduga,red),” ujarnya.
Tatu menuturkan, bantuan untuk kekeringan selama ini baru sebatas dari perusahaan dan Palang Merah Indonesia (PMI), seperti pengiriman air bersih. Sementara, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Serang belum maksimal.
Disinggung mengenai kebutuhan dana tak terduga, kata Tatu, saat ini BPKAD sedang menunggu kebutuhan dari BPBD. Namun yang jelas, kebutuhan dana tak terduga tersebut untuk pengiriman air bersih dan penanganan kebakaran.
"Jadi yang ditetapkannya adalah kekeringan, terutama kebutuhan air bersih dan kebakaran, kalau untuk kebakaran berdasarkan laporan BPBD sudah ada sebanyak 40 titik kebakaran,” tuturnya.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma mengatakan, saat ini dari perkembangan dampak Elnino ini memang sudah semakin meluas. Dimana kebutuhan air minum semakin banyak, kekeringan pertanian semakin meluas dan kebakaran semakin meluas.
Komentar