Banjir Aceh Utara, Walhi Aceh: Selesaikan Master Plan Pengelolaan Banjir Secara Terpadu
Direktur Eksekutif Walhi Aceh, Ahmad Shalihin. Foto: Dok Ahmad Shalihin for Gumpalannews.com

Gumpalannews.com, Aceh Utara - Untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi di Aceh, setidaknya ada 3 hal yang harus dilakukan Pemerintah Aceh.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Walhi Aceh, Ahmad Shalihin, kepada Gumpalannews.com, Jumat, 7 Oktober 2022, menanggapi bencana banjir yang terjadi Kabupaten Aceh Utara.

"Pertama, untuk penanggulangan banjir, Pemerintah Aceh diharapkan dapat menyelesaikan master plan pengelolaan banjir Aceh secara terpadu," kata Shalihin.

Kedua, lanjutnya, terkait tata ruang. Kebijakan yang dianggap krusial dan dipandang sebagai pemicu terjadinya bencana banjir ini dinilai belum memiliki sensitifitas terhadap kebencanaan, khususnya bencana banjir.

"Pembangunan infrastruktur malah memicu banjir. Dalam perencanaan ruang, lahan-lahan pertanian berkelanjutan kadang-kadang dialokasikan di tempat bencana, bahkan ada rencana pemukiman ditempatkan di lokasi yang rawan banjir. Di Aceh Utara, rencana pengembangan ibu kotanya justru berada di daerah rawan banjir," jelas laki-laki yang akrab disapa Om Sol ini.

Ketiga, dari sisi perencanaan hukum. Menurutnya, banyak kegiatan ilegal di hulu sungai tidak diselesaikan secara tuntas.

"Juga soal peningkatan pemahaman masyarakat terkait bencana banjir harus dilakukan secara maksimal, sehingga dapat meminimalisir kerugian harta benda masyarakat," terangnya.

Lebih lanjut Shalihin menjelaskan, ia tidak membantah jika selama ini banjir yang terjadi di Aceh Utara bersumber dari Aceh Tengah dan Bener Meriah. Pun demikian, ia menampik keadaan tersebut merupakan faktor penyebab tunggal.

"Sebagian benar, tapi tidak semua. Juga bisa diakibatkan dengan kehadiran PT Satya Agung di Geudong Pasee yang sedang membuka lahan disana. Pembukaan lahan itu menjadi salah satu dugaan penyebab terjadinya banjir," jelasnya.

"Kemudian juga ada proses perbaikan bendungan Keureuto itu menjadi salah satu penyebab. Kondisi sanitasi, saluran air yang kurang baik juga memperparah kondisi banjir. Beberapa wilayah di Aceh Utara itu memang tidak layak lagi untuk ditinggali, karena daya tampung dan daya dukung lingkungannya tidak lagi mendukung," tambah Om Sol sekaligus menutup keterangannya.

Laporan : Im Dalisah

Editor    : Kirfan


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...

Berita Terkini