8 SMA/SMK di Aceh Utara Terendam Banjir, Aktifitas Belajar Mengajar Terganggu
Gumpalannews.com, Aceh Utara - Bencana banjir yang melanda Aceh Utara sejak 4 Oktober 2022 lalu telah menyebabkan 8 SMA/SMK di daerah tersebut terendam. Alhasil, proses belajar mengajar pun terganggu dan seluruh siswa yang sekolahnya kebanjiran terpaksa belajar di rumah.
Kacabdin Aceh Utara, Drs. Ahmad Yamani, M.Pd, saat dikonfirmasi Gumpalannews.com, Jumat malam, 7 Oktober 2022, menyebutkan keberadaan sekolah-sekolah yang terdampak oleh banjir tersebar di 6 kecamatan.
"Ketinggian air bervariasi ya. Namun yang paling parah itu dialami oleh SMA Matangkuli dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter," terang Yamani.
Lebih lanjut Yamani menjelaskan, rata-rata sekolah yang terimbas banjir mengalami kerusakan fisik, seperti runtuhnya pagar, lantai ruang kelas menjadi amblas, dinding retak dan kerusakan sejumlah mobiler akibat diterjang banjir.
"Anak-anak terpaksa belajar di rumah. Bagaimana mereka bisa bersekolah, selain sekolahnya kebanjiran, rumahnya juga ikut terendam," kata Yamani.
Yamani memprediksi kerugian materil yang timbul akibat bencana banjir ini mencapai milyaran rupiah.
"Jika dilihat dari aspek kerusakan, estimasi kerugian materil milyaran rupiah. Namun angka pastinya belum kita data. Itu hanya estimasi saja," ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, Yamani menerangkan pihaknya telah berusaha meminimalisir jumlah kerugian dengan mengirimkan surat siaga banjir kepada kepada seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Aceh Utara sebelum bencana itu terjadi.
"2 atau 3 hari sebelum banjir, kita telah mengirimkan surat siaga banjir kepada sekolah. Pemberitahuan kita lakukan agar dapat mewaspadai, mengantisipasi dan meminimalisir dampak banjir. Kita beritahukan agar barang-barang ataupun dokumen yang dianggap penting agar dapat ditempatkan yang lebih tinggi sehingga tidak kebanjiran," Ujar Yamani.
Laporan : Im Dalisah